Kamis, 25 September 2014

pendapatku dan pengalamanku tentang ASI

2 tahun lebih dengan posisi ini :')

Hi! Hi! Hari ini mau posting panjaaangggg tentang ASI ya. Jadi secara aku yang lahiran pertama, rata-rata temen-temenku (salah duanya ya ga jauh-jauh, dadah-dadah ke Acio dan Gitch ;p) suka pada nanya dan curhat tentang ASI. Ga mau menggurui karena memang ga pinter masalah asi.. Tapi alhamdulillah bisa ngASI selama 2 tahun 2 bulan dengan susah payah dan banyak dramanya. Dan aku tahu banyak ibu-ibu lain yang berjuang untuk ngASI, makanya mau sharing banyak tentang pengalaman aku ngASI.
Sebelum mulai aku mau share dulu rahasia terpenting yang bisa ngebikin aku bisa ngASI adalah:

KONSISTENSI, KERAS KEPALA dan PERCAYA DIRI

- Konsistensi dengan jadwal menyusuinya, beri jeda yang wajar. Antara 1-3 jam dari terakhir menyusui. Per sesi menyusuinya bisa beragam antara 15-1 setengah jam-an. Jeda akan memanjang semakin anak besar dan sudah makan.

Aku tahu banyak teori diluar sana tentang lama menyusui dan lain-lain, orang bisa bilang A B C. Sedang kalau aku sendiri menyusui tidak pernah ditakar waktu untuk per sesi nenenin, dalam artian gini, aku tidak pernah membatasi waktu anak saat menyusui (kecuali ada alasan kuat untuk menghentikan sesi menyusui, misal aku kebelet ke WC, anak sudah terlihat kenyang tapi maksa terus yang kalau dibiarkan bisa muntah dll) dan aku juga tidak pernah ganti payudara ketika aku masih merasa si payudara tersebut masih ada stocknya, aku membiarkan anak nyaman dengan 1 payudara sampai kosong, dan ketika dia masih mau lagi baru tawarkan payudara satunya. Kalau anak sudah merasa cukup dengan stock 1 payudara, ya sudah, tinggal aku ingat saja payudara mana yang terakhir aku kasih, dan ketika anak minta lagi payudara sebelahnya yang aku kasih. Seimbang antara kiri dan kanan.

- Keras kepala, tebal telinga, kuatkan hati bahwa akan banyak nada-nada minor disamping kita. Yang bisa menjatuhkan semangat kita.

- Percaya diri bahwa kita bisa kasih ASI super lengkap yang cukup untuk anak kita.


Cerita tentang awal menyusui:
Saat aku sadar dari efek bius total (riwayat melahirkanku adalah caesar darurat, detak jantung bayi sudah menurun karena tertekan kontraksi terus menerus, sudah 12 jam dari ketuban pecah, pembukaan cuma 2, kontraksi sudah tanpa jeda dengan induksi) dan diperbolehkan kekamar, tidak lama kemudian, Naufal diantar melihat aku untuk pertama kalinya. Saat itu diajari langsung menyusui, Naufal dari awal pinter menyusui, dalam artian mengisapnya kuat, tidak ada tongue tie atau lip tie. Masalahnya Naufal waktu awal adalah Naufal suka tertidur pas nyusui, jadi harus dibangunkan untuk nenen lagi. Oh sedikit out of topic aku ternyata alergi sama morphine yang dipakai saat operasi, alhasil gateeeellnya luar biasa seluruh badanku, dan Naufal juga ternyata kena dampaknya, badannya dan mukanya penuh dengan ruam merah. :(

muka Naufal yang merah-merah karena alergi morphine dan sakit kuning :'(

Jadi kupikir cuma itu masalahnya... Ternyata.. Naufal sakit kuning dong... :( dan harus disinar yang berarti Naufal pisah ruangan sama aku. Nah disini nih dramanya mulai.

Jujur aku selama menyusui Naufal (seharian di RS) ngerasa bahwa ASIku cukup, dan prosesnya ga ada yang salah alias normal-normal aja. Ngelihat Naufal ok pas nenen. Lalu aku harus mulai nenenin di ruang sinar. Sama ibu-ibu lain, mulailah sadar, kok.. gaya nenenku dan anakku berbeda ya dibanding gaya nenen ibu dan anak lainnya? Naufal kok sering lepas dari putingku ya saat nenen? Jedar.. lihat puting ibu disebelah aku.. kok gede ya? Kaya puting dot. Sedang putingku cuma sebesar ujung kelingking. Lalu seakan mengkonfirmasikan pikiranku, suster jaga yang kebetulan sedang muter dan melihat kesusahan aku saat nenenin, bilang "Oh puting ibu kecil sih ya.." Cetaaarr!! Selama ini ga pernah ngerasa ada yang salah sama semua yang ada dibadanku, seketika runtuh... T-T Ya maaf-maaf emang ga pernah lihat-lihatin anatomi orang lain sebelum ini. Ga perlu aku detail ya.. tapi ini drama banget emang (buatku).. dengan beberapa suster yang coba bantu aku, semua kesulitan (tapi suster-susternya relatif baik-baik sih..), bahkan ada suster yang saking gemesnya lihat proses nenenku, dia tarik putingku, buat dikasih ke anakku.. Zzztt...

Dan nenenin diruang sinar itu ga bebas. Ga bisa setiap waktu.

Ditambah ternyata ASIku pas-pasan banget. Karena Naufal sedang disinar, kebutuhannya akan ASI otomatis nambah. Suster minta aku kasih persediaan stok ASI untuk diminumkan dengan sendok, selain aku kasih nenen langsung. Suster kasih pinjam aku pompa elektrik untuk stok ASI, tapi yang keluar darah, karena putingku lecet saat perlekatanku dengan Naufal yang masuk keluar masuk keluar itu (karena puting pendek dan kecil itu), jangan tanya perasaanku gimana ya.. pokoknya nangis. Antara putus asa, sedih, marah, cape, bingung.. Ditelpon sama suster, nanyain stok ASInya mana.. Datang keruang sinar cuma mampu kasih stok ASI 2/3 sendok teh saja. Sampai susternya nyoba perah payudaraku (yang mana sakit banget, yang akhirnya ngebuat aku trauma perah-perah manual gitu) dan susah payah cuma bisa ngehasilin 1 sendok teh saja saudara-saudara. Itu susternya beneran cuma nampung ASI yang keluar dari payudaraku pakai sendok, bukan gelas atau apa.. Harga diriku hancur sehancur-hancurnya. (Sekarang sih ngingetnya bisa sambil ketawa-ketawa heheee.. kalau dulu beehh.. seember itu air mata.. :p)

Tapi tetap berjuang kasih ASI. Dan akhirnya Naufal boleh pulang sesuai jadwal.

Saat dirumah, jadwal ASI bebas dong, karena Naufal masih rada kuning aku perketat jadwalnya: jeda per nenen itu SATU jam, bahkan saat malam sekalipun (kantong mataku dua lapis dong hehee). Termaksimal 2-3 jam itupun kalau Naufal tidur lelap. Aku monitor pipis Naufal setiap harinya, dari pagi sampai sore itu pipis harus lebih dari 6 kali (iyep, aku hitungin satu-satu itu celana pop sebelum masuk ember dan aku cuci sendiri biar semakin yakin sudah berapa kali pipisnya), untuk memastikan bahwa Naufal tercukupi kebutuhan ASInya. Oh ya Naufal itu alergi popok sekali pakai ya, ketahuan dari semenjak di rumah sakit. Jadi aku memakaikan celana pop saja. Karena pakai celana pop inilah aku jadi tahu sudah berapa kali Naufal pipis/pup setiap harinya.

Dan tidak masalah menyusui dengan puting kecil, pendek, hampir datar, suka mendelep. Yang aku lakukan adalah belajar lebih keras, lebih sabar dalam perlekatan. Karena kan nyusuin tidak diputing tetapi lanjut sampai bagian areolanya. Kita bukan sapi yang harus diperas putingnya baru keluar ASI, kan bukan nipplefeeding, tapi brestfeeding :)

Alhamdulillah ASIku sepertinya lancar jaya, walau jujur aku ga pernah stok/pompa ASI, jadi aku tidak tahu berapa cc ASIku setiap hari yang diminum Naufal. Namun setiap kali Naufal cek ke dokter, sekalian imunisasi, berat badannya selalu naik (banyak) :)

Aku tahu pasti bosen dan mati gaya banget yang namanya nenenin anak. Walau lucu ya anak bayi. Tapi manusiawi (menurutku) untuk merasakan boseeenn. Apalagi anakku bisa nenen dari setengah jam sampai 1 jam setengah, apalagi pas Growth Spurt, itu sih namanya kejar tayang neneninnya, biar anak sampai muntah-muntah kebanyakan ASI, tapi teteeeeepp aja minta lagi -_-" seperti ga puas-puas. Yaaa.. Emang harus sabar dan tabah aja sih.. *pelukan maya buat semua ibu-ibu menyusui*

Hal tersebut akan berjalan baik dengan catatan dalam kondisi normal ya. Dalam artian kesehatan anak dan ibu baik, tidak ada masalah dengan perlekatannya. Karena ada banyak hal-hal yang menghalangi terciptanya kondisi normal. Maka dari itu kita juga harus rajin EDUKASI diri tentang ASI. Pengetahuan membuat kita lebih percaya diri, dan tidak berjalan kebingungan ditengah-tengah kegelapan.

Satu hal yang penting juga namun sering kita anggap remeh. Kenyamanan sang ibu. :)

Aku selalu percaya bahwa happy mom, happy baby. Mom first ibuk-ibuk sekalian. Yes you are. :) Jangan meremehkan sekecil apapun yang kita rasa. Karena kalau ada kekurangan dari ASI adalah ibunya sendiri. Apa yang membebani hati kita, badan kita, berdampak kepada produksi ASI. Stress, sakit fisik seperti puting berdarah dll, itu benar berpengaruh terhadap produksi ASI.

Aku tahu pasti banyak dari kalian, termasuk aku, banyak hal yang terjadi pada kita, yang membuat galau. Misal ketika kita mengeluh sakit, orang (yang paling nusuk adalah kalau yang ngomong itu orang terdekat kita) menggampangkan bilang "Ya sabar saja, itu sih biasa kok berdarah putingnya, jangan manja" Memang biasa sih puting berdarah, aku ga bisa ngitung berapa kali putingku berdarah luka, sampai berkawah, keliatan dagingnya. Tapi ga wajar untuk membiarkan hal tersebut! Harus ada solusi untuk memperbaiki kondisi tersebut.

Karena dari pengalamanku ketika puting luka, kita jadi malas menyusui, takut untuk menyodorkan puting luka tersebut ke anak, yang akhirnya lebih milih kasih puting sebelahnya yang ga luka, dan payudara dengan puting luka jadi kepenuhan, dan akhirnya jadi keras, bengkak, bisa lebih parah menjadi infeksi, panas tinggi sampai dengan 40 derajat, harus minum antibiotik, lalu puting yang tadinya luka bisa jadi luka karena terlalu sering dinenenin. Kondisi tersebut disebut mastistis. Dan aku lebih wow dari keledai, karena aku jatuh kelubang yang sama 3 kali, alias aku sudah pernah 3 kali kena mastistis dong.. -___-"

Jangan abaikan luka kecil karena akan membesar. Rawat lukanya, beri apa yang kamu percayai akan menyembuhkan luka dan aman untuk anak, seperti ASI di balur ke lukanya, kalau aku suka pakai juga salep kamillosan, yang katanya aman kalau ga sengaja kemakan anak (but dont quote me here, jangan percaya aku gitu aja, tolong gugel, tanya atau apapun untuk memastikan hal tersebut ya), kalau memang segan untuk kasih puting yang luka ke anak, pompa/perah agar asi jangan sampai kepenuhan. Kalau sudah mengeras, pijat, kompres dengan air hangat, kalau aku, suka dibawa mandi dibawah air hangat sedikit panas, sambil aku pijat-pijat, sampai kerasnya hilang. Kalau sampai panas dan payudara memerah, cek ke dokter, karena kemungkinan sudah infeksi.

Jangan abaikan perasaan sedih dan putus asa, termasuk baby blues. Aku termasuk lama terkena baby blues, hampir 2-3bulan. Yang dimana aku sering nangis, merasa bersalah, merasa ga mampu, tertekan, merasa terkekang, benci sama anak, ketakutan sama anak, bahkan sampai ga mau ditinggal sendiri sama anak dikamar yang sama berdua saja, karena aku ketakutan dia akan makan aku, takut ngeliat matanya yang ngebuat aku seram, mual, dan pusing.

Kalau aku inget-inget lagi sekarang hal tersebut tampak konyol, tapi jujur itu benar aku rasakan. Rasa cinta ke anak itu untukku tidak datang saat anak tersebut pertama kali aku peluk, semua berjalan seiring waktu. Tidak ada malaikat membunyikan terompet atau pintu surga dibuka. Proses untuk mencintai tidak selalu berjalan mulus, kesal, marah, sedih, selalu ada datang dan pergi.

Aku berbicara dengan banyak orang yang ngedukung aku untuk bisa keluar dari baby blues, aku berusaha untuk tidak membiarkan perasaan negatif mendominasi hidupku.

Untuk masalah sapih jujur ini terjadi karena kondisi yang memaksa terjadinya sapih. Jadi prosesnya adalah Naufal sudah 2 tahun, anak gede yang suka iseng kalau nyusuin, digigitlah, dimaininlah, yang akhirnya ngebuat aku tidak nyaman dengan proses nenenin lagi, tapi aku tahan-tahan, sampai akhirnya putingku luka, dan akhirnya aku sapih satu payudara, dan aku nyusuin hanya dengan 1 payudara saja. Tapi memang frekuensinya sudah tidak sebanyak dulu, tapiii... tetap lumayan sering, nenenin itu sudah baku jadi proses sebelum tidurnya anakku, saat tidur siang dan malam. Buatku sapih tidak masuk diakal saat itu, karena gimana caranya supaya anak bisa bobo, kalau aku ga nyusuin dulu? (baca: gimana bisa aku istirahat, kalau anaknya belum bobo?! :p)

bayangkan gigi-gigi ini ngegigit puting T-T

nyusuin itu udah kaya obat tidur :p

sambil duduk kalau nyusu juga bisa tidur ;p

Nenenin dengan 1 payudara berjalan hampir 1-2 bulan. Dan kebetulan ada rencana liburan ke Singapura dengan anak, suami dan adik-adik ipar. Drama saat take off, anakku ga bisa disuruh duduk sendiri, dipasangi sabuk pengaman, dia nangis nangis daaan nangis menjerit-jerit, solusinya cuma nenen. Pulang dan pergi sama bertumpu dengan nenen supaya anakku bisa tenang, tapi... putingku yang tadinya tidak luka malahan jadi luka. Terpaksa kasih yang luka, dan akhirnya jadi luka dua-duanya. Sakiiitttt.. dan mastistis lagi untuk ketiga kalinya selama aku nenenin. ;p

Meriang, panas dingin, puting sakiiiiit periiih sekali, aku nangis kesakitan, anakku tahu aku kesakitan dan putingnya keluar darah ketika dia mencoba nenen. Dan sejak saat itu Naufal disapih. Dia nangis, kangen nenen selama hampir seminggu, selama sebulan dia nempeeel terus sama aku, bener-bener nempel, nangis kalau pisah dikiiit dan benntaaar saja, seakan takut ditinggal, setelahnya masih nempel juga, tapi sudah mulai tidak terlalu galau, anakku sudah mulai mau main dengan orang lain, tanpa ada aku.

Dan itulah pengalamanku dalam proses menyusui, relatif mencakup yang sudah terjadi semua. Walau pasti ada banyak yang tidak aku sebutkan disini ya.. ;p Ada suka dan dukanya. Wow panjang yaa.. wkwkwkk...

Satu hal, aku bukan working mom yang kerja dikantor dengan jam kerja yang pasti, jadi aku tidak bisa memberikan saran untuk masalah pompa, jadwal dllnya. Dan tidak mau memulai debat kusir tentang mana yang lebih wow antara working mom dan yang tinggal dirumah, freelancer atau apa. Semua adalah keputusan kita, pilihan kita, yang mana pasti akan ada permasalahannya sendiri-sendiri, yang aku tahu pasti kita semua sama-sama berusaha yang terbaik untuk anak-anak kita. :) 

Jadi seandainya memang ASI sulit, suforpun bukan sesuatu yang haram, bukan racun. Bukankah sudah berusaha keras untuk ASI? Bagaimanapun hasilnya jangan menghakimi diri sendiri. :) karena aku tahu pasti akan banyak nada-nada minor disana, komentar banyak hal tentang SEMUA hal. Anak kurus, dibilang ga bergizi, anak gendut dibilang susah jalan, ya ga sih? Jadi lebih baik jalanin hari-hari kita senyaman kita, karena kita yang menjalankannya, bukan orang lain ;)

Aku seperti ibu-ibu baru punya anak, saat belanja keperluan bayi pertama, dot, botol susu, botol kaca untuk stok asi, adalah salah satu yang aku beli. Namun pada kenyataannya, ternyata aku beneran bukan orang yang telaten buat nyuciin dan sterilin botol. Itu juga yang ngebikin aku beneran keras kepala dalam memberi ASI, ditambah aku dan suami sama-sama orang yang pengen uang kekumpul untuk hal lain dibanding beli susu formula.. Yang mana suka disangka pelit lho karena ga mau beli susu mahal.. Ya sudahlah ya... Kita ga akan bisa ngebikin semua orang puas, sambil asik mekapan dan bisa liburan dari uang yang kekumpul itu Wkwkwkk...

Suamiku adalah salah satu orang yang ngasih semangat aku untuk kasih ASI. Disaat aku nangis-nangis karena ga keluar ASI saat malam-malam pertama di RS, dia yang mijitin aku, sambil bantu pompa ASI, dan ngasih dukungan yang walau aneh soalnya dia bilang, De kamu pasti bisa ngasih ASI, payudara kamu gede soalnya! Pasti bisa! wkwkk... Padahal ga ada hubungan gedenya payudara sama ASI ya? Wkwkk.. Suamiku juga yang suka ngebeliin aku makanan yang aku minta walau sambil ngomel-ngomel, suamiku juga yang ngedukung aku ketika aku sedih karena cercaan orang, atau ngeback-up aku ketika mertua aku komen yang ga asik wkwkwk... Suami aku juga yang ngebeli sendiri pompa di ITC, muter-muter ke toko-toko bayi karena aku kena mastistis.

Orang yang negatif akan terus negatif, dan pasti akan ngebikin kita down.. Jadi ya jangan deketin.. ;p Cari orang-orang yang satu ide, yang bisa ngasih kita semangat dan dukungan :)

Aku tahu, apa yang aku alami, mungkin tidak dapat diaplikasikan kepada orang lain. Tapi semoga posting ini bisa membantu dan bermanfaat... :)

terima kasih sudah dibaca ya :))

Semangat menyusui ya ibuk-ibuk!! *PELUUUKKKK!!*

NB. Contekan nih... Kalau anak bobo, kita ikut bobo yaaaa.. Biar ada tenaga buat ngadepin anak pas sudah bangun dan tiba-tiba ngajak begadang atau rewel ;p


-dea-

Selasa, 02 September 2014

Akhirnya Lahir Juga!! :D

Hola!

Setelah sekian lama nggak posting, dan sempat diamuk mumum dea, akhirnya sekarang gw bisa posting juga.. wekekek. kemaren sih alasannya gara2 hamil besar kok yah males ngapa2in, kalo sekarang pake alasan sibuk ngurus anak masi bole gak yah. :p
(eh, tapi jadi malah makin susah waktu buat leha leha nulis pas ada anak yah ternyata)

Lanjut ke cerita lahiran 

Berhubung ini kelahiran anak pertama, gw dan suami memutuskan untuk lahiran di tanah kelahiran gw, Pekanbaru (PKU), Riau. kenapa? karena di sana ada nyokap, bokap, abang dan kk ipar gw, dan bakal banyak yang ngurusin gw.. kalo di BSD, mah boro2, walaupun nyokap gw minta dateng ke BSD tetep aja ribet, mau kemana2 ntar susah, dan gak bakal ada yang anter2.
Jadilah gw pulang ke PKU diusia kehamilan 32 minggu, dianter sama suami sekaligus mau silaturahmi sebelum bulan puasa. (Kasihan amat yah suami gw, bulan puasa gak ada yang ngurusin, sedangkan gw di rumah nyokap gizi terjaminnn.. :p)

Sesampainya di Pekanbaru, gw langsung nyari Obgyn yg direkomendasiin Kakak ipar gw, dan setelah gw ke sana, ternyata emang cucok banget nih dokter, baiiiiiikkkkkk... dan keibuan sekali. Trus, dy juga dengan senang hati menjawab semua pertanyaan kita. No wonder pasiennya rame banget sampai dibatasin jumlahnya. Untuk memudahkan persalinan, gw disarankan untuk ikut senam hamil dan rajin jalan pagi (ngangguk2). Pada kenyataannya, kerjaan gw cuma makan, tidur, wara-wiri keliling2 pku, nganter2 nyokap, ngemall bareng, nongkrong bareng temen2 di PKU (sama aja kan yah? ada jalan kaki nya jugak) xD


4hari sebelum lebaran..

Kamis 240714 : Jemput suami ke bandara 

Jumat 250714 : Kontrol ke Obgyn, Obgynnya bilang, kalo posisi bayi udah bagus buat lahiran normal, air ketuban cukup, plasenta pun udah putih2 disekelilingnya. menurut pengalaman dokter, kalo udah begitu hpl nya bisa maju 3 minggu atau 2 minggu.  (woaaaa... berarti bentar lagi brojol nih..) gw lalu dikasi surat pengantar untuk IGD kalo2 ntar gw mulai ngalamin tanda2 mau lahiran. trus kalo belum lahir juga minggu depan dateng lagi kontrol. (fix suami gw memperpanjang cuti)

Seminggu kemudian..

Senin 040814 : Nyampe rumah sakit, ternyata pasiennya Obgyn gw udah full. gw dan suami makin penasaran, kenapa ini bocah belum lahir juga, emang sih baru 38 minggu, tapi tapi... 

Selasa 050814 : jam 7 pagi udah nangkring di RS buat daftar ke Obgyn, bahkan loket pendaftarannya aja belum buka jek.. akhirnya dapat no. urut 2, itu sekitar jam 9 an. karena dokternya visit dulu. trus kita sarapan lontong sayur dulu deh, jam 9 balik lagi ke RS. 
setelah di USG
Obgyn :"Kita cek bukaan yah.." 
Gw : "Rrr... sakit gak dok?" (cengengesan padahal ngeri)
Obgyn: "Nggak kok, cuma agak nggak nyaman aja, kita cek kepala bayinya udah di mana.."
Gw: (menyerah tanpa perlawanan) dan sumpe yaaa.. ngiluuuuuu....
Obgyn: "Saya minta di CTG yaa.. kita cek rekam jantung bayinya.."
Gw : aahhh.. ctg mah udah biasa gw... 

20 menit berlalu setelah CTG

Obgyn: "Detak jantung bayinya bagus, trus di sini udah terlihat adanya kontraksi.. tapi karena mulut rahimnya masi kaku, kontraksinya jd tak terasa.. Saya kasi obat yah, obat ini membantu melemaskan mulut rahim, biar kontraksinya terasa, diminum tiap 6 jam.. nanti kita lihat reaksinya.."

Saat itu gw udah feeling nih, besok anak gw lahir nih kayanya..

Sampai di rumah gw cerita ke orang2 di rumah, kk gw yg kebetulan lagi di PKU juga maksa2 supaya obatnya cepet2 gw minum biar cepet lahiran, krn dy kamis pagi udah musti cuss ke JKT. nah, gantian deh gw yg dag dig dug..

Jam setengah 6 sore gw minum lah itu obat yg pertama.. tidak ada reaksi..  tp feeling makin kuat nih besok gw lahiran. dan gw masi inget punya niat khatam Quran sebelum lahiran.. gw kebut lah itu ngaji 2 juz.. (untungnya udah tinggal 2juz :p). jam setengah 12 gw minum lagi obatnya. jam setengah 1 khatam Quran, obat,asi belum ada reaksi.. trus gw tidur deh..  sekitar jam 4 paginya, mules2 kontraksi udah mulai berasa setiap 5 menit, langsung deh suami siaga gw sibuk, ngangkut tas, manasin mobil, dan ngantongin surat pengantar utk IGD, bersiap ke RS. orang serumah pun pada heboh. Gw? masi sempat mandi dulu, dan dandan dulu disela2 kontraksi. Suami gw sampai bingung, "ini kontraksinya sakit gak sih?"

06.00wib : Masuk IGD dan ternyata udah bukaan 2. Mules makin berasa meskipun masi bisa becanda.

06.30wib : Masuk kamar. Dan lama kelamaan mules semakin dahsyat.

07.30wib : Cek bukaan lagi, ternyata udah bukaan 4, mulesnya luar biasa. nunggu Obgyn visit

08.00wib : Obgyn visit, cek bukaan, trus mecahin ketuban.. byuurrr pas pecah adem rasanya, tapi udahannya mules gila2an sampe kaki mau copot rasanya. Trus gak lama susternya masuk, kalo kontraksi dibawa jalan yaa.. (sumpe de, waktu itu gw pengen terkam itu suster.. xD)

09.00 wib : Gw dipindahin ke ruang bersalin. Diobok2 lagi cek kepala bayi udah sampai mana, trus diajarin ngeden. Trus gw masi sempet pipis dulu di toilet. Nyokap dan kakak ipar gw lagi duduk manis di ruang IMD sambil nonton TV (gw sih tau pasti deg2an parah), lanjut gw masuk lagi ke kamar bersalin. Setelah bukaan komplit, Obgyn gw masuk, sambil senyum2,  dan dimulailah proses melahirkan itu.
Obgyn "pinter.. yak, tarik nafas panjang, ejan kan sekuat tenaga.. yak baguus.. ibunya pinter.."
Sedangkan suami gw, dengan setia selalu ada disamping gw, megangin tangan, ngasi semangat, ngingetin ngatur nafas, juara dah pokoknya *kecup*

Dan.... Alhamdulillah, 3 kali ngeden, tepat pukul 09.53wib lahirlah baby gw yg begitu keluar langsung nangis kencang (sekencang tangisannya sekarang waktu telat dikasi susu xD). Senangnya luar biasa, mata gw dan suami langsung berbinar2. Gw lupa semua sakitnya dan gak peduli Obgyn dan susternya lagi ngapain saat itu (ngeberesin sisaannya lah ya.. :p)  
Yeaayy.. Cibi udah lahiirr... dan kita beri nama "Daneen Jenna Alesha". 

Setelah diadzanin, dan gw beres, Alesha langsung ditemplokin ke gw, kita berdua lalu di bawa ke ruang IMD, keluarga gw udah rame aja di sana. 2 jam kemudian kita dipindahin ke kamar. Alesha di observasi dulu di kamar bayi. Setelahnya baru diantar ke kamar. RS gw pro ASI banget dan rawat gabung ibu+bayi. Dan dimulailah kehebohan keluarga besar gw dengan hadirnya anggota keluarga baru "Alesha si cantik mama.." :* :*

     Alesha setelah dimandikan dan diobservasi Berat 2.85kg, Panjang 48cm :)


     Alesha, Si Cantik mama :*


Alesha mau pulang dari RS.. Yeeaaayyy... *senyum lebar*

Sekian cerita lahirannya Alesha..  Melahirkan itu rasanya sesuatu, no wonder kita gak boleh nyakitin hati orangtua terutama Ibu. Perjuangannya hidup dan mati bok.. tapi tetap yah nggak ada yang kapok tuh melahirkan, buktinya mumum Dea lagi promil anak kedua tuh.. *upss bocoran* :p 

*tunggu cerita drama menyusui dan drama seputar anak lainnya.. triinnggg...


-acio-