Senin, 28 April 2014

Anggota baru di Detacio Jr.

Postingan singkat:

Pagi tadi Gitch melahirkan :) baby boy... Namanya Gavin :)

Smoga sehat buat bunda dan dedek bayi.. InsyaAllah Naufal akan segera berkunjung :'D

Selamat atas kelahirannya ya Gitch, ditunggu cerita kelahirannya di blog :D Wkwkwk.. Yang mana kayanya ragu aku.. kemungkinan besar ini blog harus diperjuangkan sendiri dulu, secara yang 1 sibuk sama baby baru, yang 1 masih berjuang melawan mual Wkwkk.. Yuk mari harus tahan-tahan sama posting mekap terus nih kayanya... :p

Oh ya.. Kayanya sebentar lagi akan pindah rumah :p Nanti kucoba foto perkembangan terbaru rumah yaaa... :) Sekalian pas dekornya selesai juga :) Semoga dalam seminggu atau dua minggu ini. Takut juga ya menghadapi perubahan baru... x_x'' Semoga lancaarr!!

Yaa sudah.. Singkat aja sih update terbaru dari aku :)

Terima kasih sudah dibaca :)

Minggu, 27 April 2014

Balon sabun :)

bermain balon sabun di Taman Honda Tebet Barat

Pasti yang sering ke Taman Honda Tebet Barat tahu ada tukang jual balon sabun dipinggir pintu masuknya. Akhirnya nyoba beli satu dan sukses ngebuat anak seneng :)


seperti menari ditengah balon :)
happy:)
mengejar semua balonnya

Nak, Mumum punya banyak harapan buat kamu... Tapi melebihi itu semua, mum cuma ingin kamu sehat dan bahagia :') itu saja.... 



-xoxo, dea-

Kamis, 24 April 2014

resep masak: spageti bakar ayam

spageti bakar ayam


Sudah cerita ya kalau anakku sakit.. Yang paling drama itu kalau mulai males makan. Antara khawatir, sebel, dan bingung ya pastinya kita. Akhirnya tadi iseng bikin spageti bakar ayam, resep yang simpel, rasa lumayan, dan alhamdulillah si unyil mau makannya :')

Resepnya bener-bener simpel banget. Ga pakai oven pulak. Cuma pakai microwave sajo, dan resepnya tanpa takaran heheee.. Semua kira-kira aja.

Yang dibutuhkan:
Spageti
Ayam fillet
Susu putih UHT Ultra (atau merek lain)
Keju slice
Telur ayam
Tepung maizena
Bawang putih
Oregano
Garam
Royco bubuk (penyedap rasa merek apa saja, optional)
Mentega
Minyak goreng


Caranya:
Spagetinya dikira-kira butuh berapa sesuai dengan besar piring anti panasnya. Direbus diatas air mendidih yang sudah dikasih minyak goreng (supaya spagetinya tidak saling menempel) dan garam sedikit. Biarkan hingga spagetinya cukup matang, asal spagetinya sudah tidak keras saja (karena nantikan mau dimasak lagi dimicrowave)

Paralel dengan spageti, siapkan potongan fillet ayam yang sudah dibumbui garam, atau bumbu yang disukai lainnya (misal bumbu tepung yang sudah jadi) atau daging giling juga boleh (lauknya terserah tergantung kesukaan, kebetulan dikulkas tadi adanya ayam), goreng hingga matang kemudian potong kecil-kecil (direbus juga boleeehh)

Masukan spageti yang sudah ditiriskan ke piring anti panas, kemudian tuangkan susu putih UHT Ultra sampai merendam semua spagetinya (spageti dan susunya jangan sampai terlalu banyak juga, nanti takut tidak cukup ketika kita masukan bahan-bahan yang lain, biarkan sekitar 1/4 bagian piring kosong)

Kemudian pindahkan spageti dan susu putih ke mangkok yang lain, sedangkan piring anti panasnya dilumuri merata dengan mentega.

 Taburi oregano kering, garam, royco bubuk (kalau mau) secukupnya, masukkan keju yang sudah diparut atau keju slice yang sudah diremukkan (aku pakai 3 slice keju), potongan ayam, 1 sendok teh tepung maizena yang sudah dilarutkan dengan air, masukkan bawang putih yang sudah dicacah (kalau aku pakai 2 siung), coba rasanya, kurang apa tambahkan sesuai selera :) Setelah rasa sesuai dengan selera, masukkan telur yang sudah dikocok (aku pakai 2 butir telur) (aku sengaja masukan telur terakhir karena males nyicipin telur mentah heheehee...) aduk semua sampai rata.

Masukkan semuanya kedalam piring anti panas yang sudah dilumuri mentega, kemudian masak di dalam microwave (mau oven juga boleeehh) kalau ini percobaan pertama, coba per 2 menit sekali, lihat sudah matang belum, kalau belum masak lagi 2 menit lagi, coba terus sampai matang, nanti percobaan kedua dengan piring yang sama ya jadi sudah tahu butuh total berapa menitnya :) kalau aku total butuh 6 menit.

Ciri-ciri sudah matangnya adalah dibagian samping-sampingnya sudah mengeras, dibagian tengahnya ketika kita tusuk relatif sudah tidak cair dan rasakan sudah tidak mentah lagi, jangan khawatir kalau bagian tengahnya seperti masih basah, karena itu keju yang cair (apalagi kalau kejunya banyak ya), ketika kita bawa lama diluar akan mengeras juga bagian tengahnya kok :) (pokoknya rasakan saja rasanya ketika kita tusuk, sudah matang atau belum)

Wkwkkkk.. Ini sharing resep macam apaaa iniii....

Baiklah terima kasih sudah dibaca, smoga bermanfaat :)


-dea-

Selasa, 22 April 2014

foto dan (sedikit) review: Ecotools Mini Essentials Set

ecotools mini essentials set
Yuuhuuuu!!

Koleksi brush nambah lagi! Kali ini dari Ecotools: Mini Essentials Set ($5.99). Masih dalam rangka mencari kuas-kuas make up yang bisa dibawa travel. Butuh yang simpel aja dan ga gede-gede. Lihat kuas-kuas ini di web, jadi pengen :DD

belum unboxing (ceritanya.. tapi tetep udah dicuci dong hehee)

Terdapat 3 kuas di set ini. Kuas yang paling besar (full powder brush) katanya bisa buat aplikasi bedak padat atau bedak mineral (aku sebenernya nyari kuas untuk blush on sih heheee). Yang kedua adalah kuas untuk aplikasi eyeshadow (eye shading brush), dan yang terakhir adalah kuas untuk aplikasi gel eyeliner (angled liner brush).

belakang boxnya

Ketika set kuas ini sampai ditanganku. Yang pertama kali terpikirkan dalam benakku adalah... Kuas-kuas ini KECIL BANGEEETTT!! -_____-" Gagangnya kurus, jadi sedikit kagok buat megangnya, padahal tanganku relatif kecil. Kecewaaaa... Tapi, pas nyoba diusap kemuka.. OMG halus bangeet.. kok perasaan lebih halus dari brush Ecotools biasanya? Apa perasaanku aja? Wkwkk.. Tapi bener, halusss..!! Bahkan kuas eyeshadownya pun enyaaakk (Ini aku bandingkan dengan eye brushes set dari Ecotools ya.. itu asli ada yang kasar, bikin males) E tapi ga ada mini pouchnya dong.. Zzztt.. PR lagi buat nyari tempat kecil buat nyimpen brush ini.. Mana ada kuas eyeliner yang tanpa tutup pula (kan kotor ya klo udah dipakai... Kebayang ga sih gel eyeliner bleber kemana-mana? *tepok jidat*)

ukuran full powder brush di telapak tanganku

Semua brush dari Ecotools ini sintetik ya.. Makanya dia haluuus banget :) Full Powder brush ini pun halus. Gagangnya paling tebal, jadi enak buat dipegang. Kalau lihat dari penjelasan di box nya full powder brush ini diperuntukan sebagai aplikator base, seperti mineral powder foundation. Aku sudah coba dengan maybelline mineral powder foundationku, dan aku ga suka, karena kurang tebal dan terlalu panjang bulunya sehingga tidak ada kekuatan saat aku mencoba mengaplikasikan powder foundation tersebut. Mungkin kalau cuma dusting sedikit setting powder masih bisa ya.. Tapi pada akhirnya memang aku pakai buat blush on sih (yang mana memang tujuanku hehee). Ukuran bulunya pas di pipi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.


ketebalan bulu dari full powder brush

ukuran eye shading brush di telapak tanganku
Eye shading brushnya.. benci sama gagangnya yang langsing itu (sirik ye sama yang langsing-langsing ;p) kagok megangnya. Tapi kalau sudah biasa, cukup mumpuni juga buat dipakai sebagai kuas multifungsi (kalau kepepet, namanya juga buat travel, tapi aku juga ga butuh macem-macem teknik aplikasi eye make up sih hehee *amatir alert*) Ok buat placing color dan blending sederhana. Btw sebenernya ga nolak kalau-kalau si bulunya dibesarin sedikit lagi. Tapi yaa.. ok lah :p

ketebalan bulu dari eye shading brush

close up - eye shading brush

ukuran angled liner brush di telapak tanganku
Tetep dengan gagang langsing buat angled liner brushnya.. Oh well.. Tapi untuk tugas utamanya yaitu aplikasi gel eyeliner sih dia ok, gampang sekali. Suka sih, sambil ngarep kalau aja dia ada tutupnya daaan gagangnya tebelan dikit.. :DD

ketebalan bulu dari angled liner brush

close up - angled liner brush
Dan apakah aku akan merekomendasikan set ini ke orang-orang? Err.. ga sih kayanya... Kecuali memang koleksi ya... (tunjuk tangan) :DD


Ok terima kasih sudah dibaca yaa.. Smoga bermanfaat :)



-dea-

Minggu, 20 April 2014

Review and Swatches: Burberry Lip Velvet - 306 Pink Amber (travel size)

Burberry Lip Velvet - 306 Pink Amber (travel size)

Burberry lip velvet ini adalah lipstick yang benar-benar aku nantikan kedatangannya. Packagingnyaaa..*pingsan* Bagus bangeet... (banci packaging banget soalnya). Dan kenapa yang Lip Velvet? Karena aku suka lipstick dengan finishing matte. Walau tidak pernah ada masalah dengan finishing lainnya :)

Jujur sampai hampir sebulan lipstick ini mengendap dilemari. Masih sangat sayang buat dipakai. Mencari-cari momen yang tepat untuk dipakai :)

suka dengan boxnya, aku selalu suka dengan kertas bertekstur :D

Tatataaa... Kupersembahkan Burberry Lip Velvet - 306 Pink Amber travel size (0.8g, ukuran ini bisa didapat gratis di counternya ketika kita membeli sesuai dengan limit tertentu) :"D *ditatakin diatas piring perak* wkwkk...

ukuran Burberry lipstick travel size di telapak tanganku

Kalau ngomongin tentang Pink Amber. Jujur sebenernya warna yang ada dipaling belakang dalam pikiranku ketika ngomongin wishlist di seri lip velvet ini. Ee.. sebenernya aku memang ga pernah lihat seri yang lain sih. Kepincutnya sudah di seri Lip Velvet, dan bahkan swatchesnya (semua warnanya) aku save di bbku, disebelah foto anakku, dan yees di bbku banyak sekali foto make up.. ;p Taaapiii... secara ini travel size, ga ada pilihan sebenernya. Jadi aku ambil aja... heehee.. Ga ada rugi.

Dan walla.. Ternyata Pink Amber ini adalah pink coral ya.. Medium pink coral, tidak neon walau cukup terang, dan dia dibibirku lebih ke pink, padahal yang ngebikin aku enggan lirik-lirik ke Pink Amber ini adalah kupikir warna Pink Amber itu merah dusty (bahasa Indonesianya apa ya?) medium dengan tone orange. Soalnya kalau gugel-gugel, ada beberapa orang yang dibibirnya jatuhnya orange. Tidak diaku ;p Suka.. :D

Baru mikir... Aku banyak warna pink coral ya.. Nanti ku bikin quick post tentang bedanya dengan lipstick warna pink coral lainnya yang aku punya ya... (kalau ga lupa hehee..) Tapi quick review aja kalau ada yang kebayang sama YSL Rouge Pur Couture Rose Dahlia, si Burberry Lip Velvet Pink Amber ini pigmentasinya lebih tebal, Rose Dahlia ini sheer, hampir seperti jelly, dan Rose Dahlia lebih neon sedikit.

 
perbandingan lipstick travel size (0.8gr)  dengan ukuran normalnya (3.5gr), review pink azalea menyusul yaa :D EDIT: review Pink Azalea (klik disini)

Apa aku tadi sudah bilang kalau aku tergila-gila dengan packagingnya Burberry? Sudah...? Baiklah.. Aku ulang lagi aja sekali.. :DD Aku suuukaaa bangett sama packagingnya Burberry :D Bahkan box kertasnya sempurnaaahhh.. detailnya luar biasa!! Suka sekali dengan tekstur kertasnya... print huruf di boxnya aku suka, taupe dengan kilatan silver. Dan yang terpenting tubenyaa.. OMG.. bagus ya signature stripesnya Burberry.. classy.. luxurious.. modern.. Finishing tubenya matte karena dari seri lip velvet, kalau seri lain finishingnya glossy. Btw yang travel size tidak punya sistem magnet di tubenya seperti yang ukuran regular. Ga tega make lipsticknya, lihat embosnya.. Doh..

embosnyaaaa.... ga tegaaaa makenya :DD


Untuk formulanya Burberry Lip Velvet ini yang katanya matte (tidak bener-bener matte, lebih kearah velvety matte) benar-benar luar biasa lembut, tidak mengeringkan sama sekali. Tanpa tersendat-sendat ketika mengaplikasikannya, dan benar-benar nyaman ketika dipakai. Formulanya bener-bener OK!

Kedengerannya sempurna banget ya lipstick ini?

Well aku benar-benar ingin sekali cinta dengan lipstick ini sebenarnya. Tapi ada masalah (sebenernya ini sepenuhnya di personal aku ya.. masalah kesukaan, penerimaannya akan berbeda-beda disetiap orang) aku ga suka.. bener-bener.. bener-beeneerr... ga suka sama baunya.. sama rasanya.. Baunya jadul banget.. Flowery, talc, waxy.. Seperti lipstick jaman mamahku. Dan aku (kembali ke masalah kebiasaan, beda disetiap orangnya) ga suka dengan rasanya yang menurutku seperti wax ketika aku ga sengaja menyentuh permukaan lipstick di bibirku dengan lidahku. Wanginya bertahan lama, bahkan saat aku membuka mulutku, aku merasakan seperti "memakan" aroma dan rasa waxnya. Dengan history bibir kering, aku punya kebiasaan mengulum/menggigit bibirku. Dan rasa serta baunya itu tidak bisa aku abaikan.

Dan Burberry Lip Velvet Pink Amber ini tidak awet ketika aku bawa makan dan minum (bahkan dengan cara yang tercantik sekalipun alias diusahakan makanannya tidak kena ke bibir dll). Yang tersisa hanya bagian luar bibirku saja. Aww untukku berarti hanya bisa dipakai jalan-jalan tok, tanpa makan dan minum ya. Namun tidak ada masalah dengan reapply... Karena formulanya yang super asik ini, ngebuat tekstur bibir terlihat bagus-bagus saja, tidak menampakan sama sekali kering-kering/pecah-pecah dibibir, berapa kalipun ku ulas ulang dibibirku. (super penting buat pemilik bibir kering sepertiku)


baris tengah kanan bare lips, kiri stain, baris paling bawah kanan outdoor (orangenya paling kelihatan disini), kiri indoor

Tapi memang warna yang cantik, packaging yang superb ya Burberry Lip Velvet - 306 Pink Amber ini...

Walau dengan sedih harus aku nyatakan kemungkinan besar ini adalah pembelian terakhirku di bagian produk lipstick dari Burberry.. Aa sedih... T-T Tapi bukan berarti aku nyerah ya makenya, masih tetap dipakai sampe sekarang, walau tetap masih ga suka dengan bau dan rasanya... :D


Ok semoga bermanfaat! Terima kasih sudah dibacaaa... :D



-dea-

Jumat, 18 April 2014

Review and swatches: Bourjois little round pot blush - 34 Rose D'or

Bourjois little round pot blush - 34 Rose D'or

Gatel pengen punya warna-warna lain kalau mikirin si Bourjois little round pot blush, baru punya 1, yang warna tommete (untuk swatches dan review aku dari warna tommete, klik disini) Ok jadi warna orange sudah, pink dong yang belum, gugel-gugel akhirnya kepincut sama warna Rose D'or (2.5g, 134 ribu) Sedikit ngeri mikirin apakah dia akan muncul di pipiku karena kan warna pinknya muda ya... Tapi muncul kok ;D Semu-semu tapi manis :)


warna di pannya :)

Rose D'or itu artinya Rose emas (D'or bahasa Prancisnya dari kata Golden), warnanya baby pink candy dengan shimmer keemasan.

keterangan belakang produk

Pada dasarnya reviewnya sama dengan yang tommete. Wanginya mawar, cukup kuat, tapi tidak berlebihan :) sedikit jadul, tapi suka :) Salah satu blush on baru yang aku bawa-bawa travel. Karena selain formulasi blush on nya yang baked ini yang kuat, tahan banting, packagingnya kuat dan mungil, ditambah sudah ada kaca dan brushnya. Well... Butuh apa lagi? Sekarang blush on yang aku bawa jujur dari Bourjois semua heheee...


ukuran di telapak tanganku

Nah bedanya dengan Tommete, Rose D'or ini ternyata lebih chalky, atau berbubuk. Hal tersebut akan makin tampak ketika pemakaian tebal. Bisa juga dilihat di pannya, bubuknya kemana-mana. :(  Tapi tidak mempengaruhi performancenya kok :) Cuma masalah estetika di pannya aja... :p


swatch di jariku

Sedikit susah difoto Rose D'or ini karena dia blush on dengan warna muda ya. Tapi di pipi kelihatan kok :) Semu-semu, jadi bisa di pakai sehari-hari, tanpa takut kelihatan mau kondangan ;p Soal ketahanan relatif lah, tergantung adonan bawahnya aja :DDD


swatches di tanganku, kiri sudah dibaur, kanan pigmentasi penuh

swatches lagi, memang semu-semu ya kelihatannya dikulitku :p disini lebih kelihatan dia pink candy, dengan shimmer emas, dan kelihatan berbubuknya

mini fan brushnya

Mini fan brushnya dibandingkan dengan yang Tommete, perasaan aku dapat di Rose D'or ini fan brushnya lebih tipis bulunya, tapi minor sih ;p

tebal mini fan brushnya

Overall sih aku suka sekali dengan Rose D'or, dan juga blush on dari Bourjois.. Mau nambah lagi, tapi masih galau warna.. Wkwkk.. Ada saran ga warna yang kece lagi? *siap-siap gugel* So far yang sudah kecentang itu Rose Éclat dan Rose Coup de Foudre :DDD

Ok Thx u yaaa sudah dibaca :) Smoga bermanfaaaaatt...



-dea-

Rabu, 16 April 2014

Tips: cara mengembalikan play doh yang kering

Whaattt?!! Udah berapa hari ini blog terlantar? Sambit 2 emak yang lain.. Zzztt... Lagi pada hamidun jadi pada hibernasi kayanya.. ;p Btw lagi musim sakit nih.. Aku baru sembuh dari influenza yang terkeji yang pernah aku rasakan seumur hidupku. Pusingnya, lemesnya ampun tiada tara. Lalu sekeluargapun mulai pada sakit-sakit juga. Si kecil dari kemarin anget, alhamdullilah tidak terlalu parah. Smoga ga ada drama ga mau makan ya kamu naaakk.. 

Oh ya.. ada yang lucu dari si kecil saat ini..
Kemarin iseng nanya "Naufal, kamu mau punya adek ga?"
Dia jawab "YES"
Wow emaknya kaget wkwkwkk... (soalnya anak kedua itu rencana yang masih lamaaaa banget diotakku), tapi tetap lanjut ya pertanyaannya,
"Memang Naufal mau jaga dan sayang-sayang dedeknya nanti?"
Dia jawab, "YES"
Nah lho kok mantep banget jawabnya. Nyari mati nih eike.. wkwkwkk... Soalnya aku tahu Naufal anak yang caring banget, dia suka penasaran kalau ada adek-adek kecil disekitar dia, dan Naufal tipe anak yang pegangannya halus. Kaya ke adek kecil atau ke hewan, dia ga mukul-mukul (itu udah dari dia kecil banget, memang bawaannya caring) dia tau harus pelan-pelan megang, atau ngelus-ngelusnya. Dan sering kebayang kalau Naufal akan jadi abang yang baik. :'))). Btw masih dilanjutin pertanyaannya,
"Kalau punya ade, mainan Naufal boleh dipinjem ya sama dedeknya"
"NO!"
"Jadi Naufal mau punya adek ga?"
"NO!"
Wkwkwkk... ah ok lah kalau gitu..
 Etapi sekarang Naufal ga mau dipanggil ADEK lagi, tapi mau dipanggil KAK-KAK (cara Naufal ngomong terdengar seperti bunyi burung gagak) :DD

Walla.. Intronya panjang :DD

Mau sharing dikit tips kecil. Remeh temeh banget, tapi kalau ga tau asli nyebelin. Jadi Naufal lagi seneng-senengnya main play doh. Sampai dibawa tidur, ga mau dilepas… :D Repot sih klo ada play doh itu, serpihannya kemana-mana, nempel kemana-mana, apalagi kalau anaknya seneng bereksplorasi bareng play dohnya, seperti ditempelin diaquarium, sampai ikannya kaget, atau dibentuk-bentuk disegala macem perabotan, sampai ke kenop pintu..  -_-“ 

hartanya Naufal saat ini :3

Tapi tidak bisa dipungkiri, mainnya sih asik.. Kecuali ketika di play dohnya mulai mengering. Ada banyak caranya sih yang bertebaran di master gugel, tapi aku merasa cara ini paling gampang dan paling ga mungkin gagal.
Caranya adalah dibuntal pakai wet tissue (merek apa aja, yang aku pakai mamypoko) lalu masukan lagi kedalam tabungnya, dan diamkan selama sehari. Setelah seharian dibuntal wet tissue, adonan play doh akan menjadi lunak kembali, bahkan terlalu lengket, tidak apa, tinggal kita uleni saja, apalagi yang bagian tengah adonan play doh biasanya lebih keras. Makanya harus kita uleni dulu agar rata kekenyalannya. 

dibuntal wet tissue
masukan ke dalam tabungnya seharian, tutup rapat, dan yang terpenting jauhkan dari tangan kecil yang super jahil ;p
saat dibuka setelah didiamkan seharian, nempel warnanya ke tisunya, dan wet tissuenya sudah tidak wet lagi.. hehee...
saat diuleni, lengkeeeett!!
hasil ulenan, kenyaal kembali! hampir seperti baru, yang membedakan pasti banyaknya debu-debu, bahkan rambut kecil yang nempel hehee...

Oh ya tips ini berlaku untuk play doh yang ukurannya kecil ya. Kalau yang ukuran besar dengan cara ini, play dohnya masih akan terasa keras, jadi mungkin harus diairi dulu sebelum dibuntal wet tissue, sehingga play doh tercukupi airnya. Kan logikanya semakin banyak adonannya, airnya juga harus semakin banyak. Cuma dengan jumlah air yang dimiliki wet tissue sudah cukup untuk membuat play doh ukuran kecil kenyal kembali. :)
sibuk main :)

Terimakasih sudah dibaca, semoga postingan ini membantu :)


 -dea-

Jumat, 11 April 2014

Review and swatches: Mac Retro Matte Lipstick - Riri Woo

Mac retro matte lipstick - Riri Woo

Riri Woo ($15, 3gr) adalah lipstick Mac pertamaku. Langsung merah sebagai pembuka dari Mac ya :) Lipstick ini merupakan edisi khusus (terbatas) Rihanna, makanya di lipsticknya terdapat tanda tangan dari Rihanna. Riri Woo ini di release dengan 3 packaging yang berbeda, tube hitam yang sama dengan lipstick Mac lain (regular), tube warna rose gold, tube putih (kalau ga salah). Walau suka lihat packaging yang rose gold, yang regularpun aku tetap suka, karena khas dari Mac, bullet hitam dengan glitter kecil keperakan.

bullet dan box regular Mac

keterangan warna dibawah bullet

ukuran bullet lipstick mac di telapak tanganku

Warna dari Riri Woo adalah merah medium berintensitas tinggi dengan tone biru (matte cool red). Walau di aku Riri Woo lebih kearah merah berintensitas tinggi dengan tone orange.

Riri Woo ini adalah bagian dari seri retro matte, dimana hasil akhirnya adalah matte, tanpa ada kesan basah atau glossy dan tidak berglitter. Yang membedakan antara seri matte dari lipstick Mac adalah retro matte lebih sulit untuk diaplikasikan ke bibir, lebih seret (perbandingan antara lipstick matte Sin dengan lipstick retro matte Riri Woo, tapi jangan di generalisasi ya karena aku cuma punya dua untuk menjadi perbandingan keseluruhan seri). Namun walaupun seret saat aplikasi, ketika Riri Woo sudah ada dibibir terasa begitu ringan, aku hampir lupa sedang memakai lipstick super gonjreng (kecuali pas lihat pak suami cemberut ngeliat istrinya yang katanya seperti mau ngelenong heheheee...)

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita mau pakai Riri Woo, bibir dipersiapkan dulu, jangan sampai kering-kering, karena dia di aku benar-benar membuat pecah-pecah di bibirku terlihat apalagi ketika aku pakai jadi stain. Riri Woo ini karena sulit di aplikasikan (seret ret ret banget nget), coba dipertimbangkan dengan memakai lip brush, apalagi dibagian sisi-sisi bibir. Dan hati-hati dia bisa patah, mungkin karena seret, ada beberapa testimoni dari pemilik Riri Woo yang lipsticknya patah. :(

Ketahanan dari Riri Woo so so sih.. Kalau dibawa makan pas nikahan (lipstick yang okeh itu menurutku adalah lipstick yang bisa bertahan ditengah keganasan aku memangsa berbagai makanan di nikahan hehee), di bibir cuma ada sisa stain yang tidak rata *tepok jidat* Apalagi bibirku kan kering jadi makin tidak menarik. Tapi kalau dibawa jalan-jalan, tanpa makan yang liar ok banget kok :)

Secara keseluruhan aku suka dengan warnanya. Walau masih tetap mencari lipstick merah yang sempurnah dihati ;p *alasan* 


kiri-kanan baris kedua: stain, bare lips, kiri-kanan baris ketiga: outdoor, indoor

Ok terima kasih ya sudah dibaca :)


-dea-

Selasa, 08 April 2014

Review and Swatches: Urban Decay Single Eyeshadow Duo Sin+Mushroom

Urban Decay Single Eyeshadow Duo Sin+Mushroom


Pada dasarnya aku bukan tipe pemakai eyeshadow. Walau punya beberapa palet eyeshadow (yang berdebu dipojokan, tapi tetep pengen beli-beli yang lain *apa-apaan coba?!*) Nahan-nahan diri, dan harus tau diri (hehee).. Tapi.. tapi selalu saja ingin coba eyeshadownya dari Urban Decay. Dadah dadah manis ke naked pallete 3 *ditombak sama pak suami* pengen punyaa.. tapi tahu tidak akan terpakai.. Apa kabar harganya 800rb? Wkwkk...

Tapi doi sale bok.. Yasud mari kita beli aja satu. Coba cobi ;) Kebetulan ada yang duo, sin+mushroom (1.5g/$18). Dua ini yang katanya warna best seller, dan di temptalia reviewnya ok (A lho!), ditambah katanya LE, yuk maree bungkus!

tipikal semua kemasan UD, warna ungu!! Sukaa :D

dikasih segel dengan label nama produk :)

detail packagingnyaaa, baguss!! Seperti dari metal ya, padahal ini plastik ;p

keterangan dibelakang produk

warna di pan, terlihat micro glitternya ya.. hasilnya shimmer yang baguss :)

Keterangan warna:
Mushroom - warm pale grey, vegan, shimmer, luminous sheen, no glitter
Sin - Champagne, shimmer, luminous sheen, no glitter

Jujur yang aku pengen banget itu adalah Sin, lalu kenapa aku beli yang duo? Ya alasan ekonomis laah... Beli satu dapat dua ;p

Jadi lid aku itu segelap panda. Yang mana ga perlu smokey eyes segala, karena emang sudah smokey. Jadi lumayan ga gimana gitu sama si mushroom.... Awalnya... Karena akhirnya aku pakai juga si mushroom ini, karena duo ini asik banget bisa dipakai segala acara dan netral dengan semua lipstick dan blush on. Mau daily, bisa dengan sin saja, mau night look bisa ditambah mushroom. (Bahkan kalau di temptalia dikasih contoh untuk dicampurkan warnanya)

Secara tekstur lembut dan buttery, empuk saat pengambilan eyeshadow. Aku suka dengan shimmer finishnya. Jadi terlihat aman dipakai siang hari, dan tetap elegan dipakai malam hari. Dan ga bohong ternyata kenapa orang suka dengan Urban Decay, warnanya keluar dengan mudahnya, tanpa harus membabi buta usrek-usrek pannya :) Dan ketahanannya juga ok. Aku bawa 6 jam lebih jalan-jalan, sebelum akhirnya dihapuspun masih tetap ok, bertengger di lid :)
 

besar produk di telapak tanganku

tebal dari kemasan

Packagingnya terbuat dari plastik, sedikit kecewa, karena inginnya packagingnya terbuat dari metal.. ;p Tapi kalau cuma dilihat saja sih tetap menyenangkan :) Dan eyeshadow ini gampang dibawa kemana-mana, karena ukurannya mungil dan kuat sehingga aman dibawa-bawa.

Oh ya, Urban Decay ini menyediakan palet eyeshadow kosong, jadi bisa kita isi dengan warna eyeshadow yang kita mau. Jadi single eyeshadow ini bisa dilepas dari kemasan plastiknya (yang mana belum aku coba wkwkwk..)

swatches dijariku

swatches di pergelangan tangan, sedikit dibaur. FYI ya.. swatches di pergelangan tangan ini aku ga ambil lagi dari pannya. Tapi ini adalah yang sudah ada di jariku (yang ada difoto sebelumnya) tanpa aku tambah-tambah lagi.. Asik ya pigmentasinya :)

Untuk orang-orang yang bukan pemakai eyeshadow, yang butuh eyeshadow yang simpel, netral, dan travel friendly, aku jelas akan merekomendasikan eyeshadow duo ini :)

Terima kasih sudah dibaca :) Semoga bermanfaat....



-dea-