Jumat, 28 Februari 2014

curhatan dibalik sebuah karya cap tangan

cap tangan aku - ikan

Lanjut dari posting yang ini, aku ngajak Naufal main cat lagi, soalnya udah banyak ide-ide yang bisa dibuat. Tapi apa mau dikata... Nolak lho doi T-T aa... penonton keciwaa... Ga sekecewa aku, soalnya udah disetting dari cat, pakai alas plastik dan lain-lain, pokoknya lebih prepare dari yang sebelumnya, udah siap-siap berantakan asal main sama anak.

Tapi ditolaaakk.. Aaa patah hati, sampai curhat ke suami, kok Naufal beda ya hobinya sama aku... *lebay mode on* Suami ngetawain, sambil bilang "namanya juga masih kecil, mau-maunya dia aja" Memang akan seperti itu ya jawabannya... Tapiii....

Pada ngerti ga keinginan sharing hobi sama anak? Bagaimana anak menangkap aktifitas yang kita sukai menjadi kesukaan dia juga, sehingga kita punya quality time berdua?

Daann yaa.. Aku tahu ini adalah perasaan egoisnya aku.

Karena Naufal bukan Dea.

Sekarang aku harus belajar lebih legowo, bahwa anak akan punya banyak hobi dan kesukaan yang berbeda sama kita. Ga selamanya anak akan ngikut-ngikut kita kaya bebek. Tugasnya kita sebagai ibu, orang tua adalah memberikan berbagai aktifitas dan hal-hal positif lain yang bisa menambah wawasannya dia dan mungkin bisa mengasah dia ke hobi-hobi yang bisa dia jalanin nanti.
Mungkin... Mungkin yaa.. kalau kita juga konsisten menunjuk betapa menyenangkannya hobi kita, anak kita lama-lama akan senang :) (ngarep ;p)

Dan yang juga suka kita lupa bahwa anak akan punya pemikirannya sendiri, pendapatnya sendiri, yang sulit adalah bagaimana kita bisa memberikan dia lingkungan yang kondusif, bagaimana berkomunikasi yang baik dan sopan, bagaimana kita ketika berbeda pendapat bisa berkompromi mencari jalan tengah, tidak memaksakan pendapat, mau mendengarkan dan jangan sampai mematahkan semangat dan pemikiran seseorang, sehingga dia bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan teguh, tidak takut mengeluarkan pendapatnya, sedang terkadang (seringnya) kita suka memaksakan pendapat kita, walaupun dengan niat atau tujuan yang baik dan benar NAMUN tanpa memberikan penjelasan yang benar kepada anak, sehingga anak malah jadi takut atau jadi marah dan nangis. (menerawang ke malam sebelumnya pas anak aku suruh-suruh pipis di kamar mandi (supaya ga ngompol) tapi doi nolak, sampai kejar-kejaran tapi tetap ga bisa yang akhirnya aku jadi marah-marah, dan Naufal nangis... *aah hela nafas panjang*..)

Masih cetek ilmu jadi orang tua, masih harus banyak belajar, ga boleh berhenti belajar.....

Wkwkkk.. ngalor ngelindurnya kepanjangan...

Jadi akhirnya, si ikan ini aku buat sendirian.... dan sekarang setiap aku lihat si ikan, dia jadi penanda buat aku. Tentang semua yang aku pikirkan ini.

.......

Sambil masih inget sakit hati dan sedihnya ditolaaaakkkk.... Pedihhh jendraalllll... Wkwkkk....

-dea-

Rabu, 26 Februari 2014

make up pouch for casual travel

make up pouch ditemenin sama si beruang, biar eksis ;p

Halo :) Hari ini mau posting singkat tentang make up pouch yang aku bawa kalau jalan-jalan seharian saja, apakah itu ke mall atau hunting furniture atau reuni sama temen atau keluarga.
Ga banyak yang dibawa, simpel aja, ga ada base atau bedak sama sekali, karena ga pernah ngerasa harus ngeset base lagi. Paling cuma perlu touch up make up dekoratif, seperti lipstick (apalagi kalau dibawa makan hehee pasti ilang) sama terkadang blush on.

make up pouch dengan gambar gajah cute

tebalnya dan ada 2 tempat terpisah dengan masing-masing resleting

ukuran make up pouch ditanganku, ouch matahari tiba-tiba terik banget, dilema foto dekat jendela, tapi males atur brightness lg di photoshop wkwkk :D

semua yang ada didalam make up pouch

close up barang yang dibawa

List lengkap barang yang terdapat di make up pouch ini:
1. make up pouch plastik merek strawberry 10-15rban
2. Bourjois Cream blush on - 4 Sweet cherry
3. Bourjois little round pot blush - 72 Tomette, swatches dan review
4. Urban Decay Revolution lipstick - Bang
5. Urban Decay Revolution lipstick - Catfight
6. NYX Soft Matte Lip Cream - 08 San paulo
7. Ecotools lip brush
8. 3 pcs pin bertutup untuk aplikasi kerudung

Yang dibawa adalah 2 set warna, pink dan orange,masing-masing dari lipstick dan blush on. Tema pink dibawa oleh Bourjois Cream blush on - 4 Sweet cherry pasangan lipsticknya adalah Urban Decay Revolution lipstick - Catfight dan  NYX Soft Matte Lip Cream - 08 San paulo, sedang tema orange dibawa oleh Bourjois little round pot blush - 72 Tomette dan pasangan lipsticknya adalah Urban Decay Revolution lipstick - Bang.
Faktor yang mempengaruhi sebuah make up dibawa aku travel adalah....tahan banting! Wkwkkwkk... :p
Ok terima kasih yaaa sudah dibaca :)
 

-dea-

Senin, 24 Februari 2014

karya seni dengan anak - cap tangan

Hi! Hi! Kali ini mau posting singkat bukan tentang make up kok ;p kali ini tentang aku dan anakku. Jadi, terberkatilah orang-orang yang diberikan kesabaran dan kebijaksanaan dalam mengurus anak wkwkwkk... Baru kerasa banget 24 jam itu panjang jendraaaalll, ketika kita harus ngejagain anak. Kadang (seringnya deng) suka mati gaya, bingung mau ngajak apa si bocah ini. Pengennya sih segampang, kasih tab suruh nonton youtube seharian... muahahaaa... sayang ga bisa.. *ciaaaatt dihajar psikolog anak sedunia muahahahaaa...

Jadi ngapain aja dong kakaaaakkk..... Ketika kita mikir ini anak masa nonton muluuu??? Ngapain lagi dong? main play doh udah, baca buku udah, main bikin tenda-tendaan udah, makan udah, pipis dan pupup udah, tapi anak kok ga bobo bobo yaaa.... Itu dilema tiap hariii....

jadi iseng-isenglah kemarin bikin karya cap tangan. Rada dag ding dug secara bikinnya dirumah mertua yang terkenal bersihnya. (iyaaaahh aku masih tinggal di bumi mertua indah <-- buat yang bertanya-tanya) Tapi alhamdulillah ga seberantakan yang aku pikirkan kok... ;p

 Taraaaa... karya cap tangan pertama kamiiii... Kepiting :3


 peralatan yang digunakan

 
 Yang diperlukan untuk membuat karya cap tangan adalah:
1.     Cat kain
Yang aku pakai adalah merek Lefranc&Bourgeois paint for tissus fabrics. Aku beli dulu di TGA (Toko Gunung Agung) BSD Plaza, harganya Rp.70.000 pada saat itu.. Yang mana aku belinya kira-kira sudah 5 tahun yang lalu ;p
2.     Kain blacu
Atau bisa juga kain kanvas. Aku beli kain blacu di pasar Mayestik. Belinya meteran, harganya lupa, tapi seingat aku murah.
3.     Piring plastik yang seukuran tangan
4.     Kuas atau apapun yang bisa dipakai untuk mengaduk cat
5.     tisu yang super banyak
6.     kerja sama anak yang ga mau diem
7.     kesabaran yang cukup banyak
8.     doa *tsaaahhh…

Caranya:
Pertama kita cari bentuk yang kita mau, gugel dulu kawans, jangan sampai kita kelamaan mikir sampai anak sebel. Tentuin lah itu warnanya apa, sudut cap nya gimana dan lain-lain.
Kedua potong kain blacu sesuai selera. Oh iya kata petujuk di kemasan catnya sih kainnya harus dicuci dulu. Ya kali.. males banget.. :p muahahaa… aku mikirnya toh mau jadi pajangan, bukan untuk dipakai, jadi ga aku cuci. Bikin cadangan kain blacu yang banyak, jadi kalau capnya tidak sesuai dengan bentuk yang kita mau, bisa langsung ganti kain. Dan kain bekasnya bisa buat lap-lap juga.
Ketiga, cat diletakan di piring plastik yang ukurannya lebih besar dari tangan anak kita, aduk warna yang kita mau, encerkan dengan air sedikit.
Keempat, arahkan anak untuk melumuri tangannya dengan cat, proses ini butuh kesabaran dan teknik bujuk yang luar biasa. Apalagi buat membujuk anak untuk mencap sesuai pola yang kita mau. Jadi tekniknya (buat anak yang masih susah berkomunikasi 2.5tahun seperti Naufal, kalau anaknya sudah lebih besar sudah bisa diarahkan) jangan suruh anak menggerakan tangannya sesuai yang kita mau (yang ada entar malah acara gontok-gontokan), tapi kita yang gerakkan kainnya sampai tangannya anak tercap dengan sempurna.
Kelima, jangan lupa langsung cuci tangan anak, supaya jangan kena perabotan. Walau dikasusku, bajunya kena dong. Wkwkwkk…
Keenam, yang mana ini belum aku lakukan adalah menyetrika kainnya (pastikan catnya sudah kering ya) lalu mencari pigura yang pas.
     

warna-warna cat yang ada

Jadi pas bikinnya ga kepikiran buat foto-foto. Ya iyalah... Orang tegang takut anak malah cap cap sofa atau dinding.. Tapi masih bisa dikendalikan situasinya. Yaaaahh... jadinya postingnya segitu aja? Ga dong... Aku tadi coba nyuruh-nyuruh semi ngemis ke Naufal supaya mau reka ulang adegan tanpa ngeluarin catnya, biar ga dag dig dug. Tapi akhirnya malah ga ada reka ulangnya. wkwkwkk.. Ya mari foto narsis saja ya. ;p

Ini berbagai gaya Naufal pas reka adegan terngaco ala kami:

kiri: muka serius "bantu-bantu" berantakin barang pas aku foto-foto, tengah: muka setelah kepalanya kejeduk teralis, kanan: nonton sambil ngumpet dibawah kursi gara-gara ga mau aku foto

ci luk baaa!
Ya bagus paling ga piringnya dijadiin properti foto-foto wkwkkk...

Semoga posting ini kasih inspirasi ya buat berkarya sama anak :) Ditunggu kabarnya kalau-kalau ada yang berhasil juga :) Terima kaasih sudah baca :*

-dea-

Jumat, 21 Februari 2014

Review and swatches: Bourjois little round pot blush - 72 tommete


Bourjois little round pot blush 72 tommete
kalau ada yang bertanya itu codet apa ditengah... coba lirik anakku yang super penasaran pengen rebut-rebut pas aku foto-foto ;p

Hi! Hi! hari ini Dea dari Detacio akan review dan kasih sedikit swatches dari Bourjois little round pot blush warna 72 tommete. Blush on ini sudah aku miliki sekitar 6 bulanan, dan dia salah satu blush on yang andalanku apalagi kalau dibawa jalan. Positif dia pasti ada di make up pouch kecil aku, dan belum tergantikan sampai sekarang.
Bourjois little round pot blush (2.5g, 134 ribu) adalah baked blush on, yang formulasinya sudah ada hampir 150 tahun yang lalu. Bourjois merupakan merek Prancis yang awal mulanya ditujukan untuk make up teater. Warna yang aku punya adalah 72 tommete. Deskripsi warna dari tomette yang tertulis di belakang kemasannya adalah teracotta. Deskripsi yang menurutku benar, karena tomette adalah orange kecokelatan dengan semburat keemasan yang saat kita lihat di pan sangat dominan. Namun saat diaplikasikan dimuka, hasilnya seperti semburat rona muka yang sehat dan berkilau namun tidak berlebihan. Suka hasilnya!


 penampakan belakang, berbagai keterangan disana, termasuk warna dan nomor..
oh ya itu tulisan "agustus" artinya adalah pada bulan agustus aku buka dan pertama kali pakai, semua make up aku ada keterangan bulan dan tahun pertama buka.. maklum pelupa ;p
swatches ditangan: atas aplikasi sangat tebal, bawah setelah diblending 

Pertama aku liat dan megang produk ini secara langsung, hal yang pertama terlintas adalah ukurannya yang mini seperti mainan. Lalu yang kedua adalah aromanya yang kuat sekali, walau tidak sampai mengganggu sekali.
 ukuran blushnya diatas telapak tanganku.. keciillnyaaaa!! >,<

Jujur saat aplikasi, bingungnya banyak. Apalagi lihat kuas bawaannya yang kecil, dan tampak seperti mainan itu. Sempat terpikir untuk mengoleskan langsung produk ke pipi, secara bentuk blush on didalamnya itu berbentuk kubah. Kuas ini saking kecilnya suka membuat ujung plastik kuasnya menggores kulit pipiku, tapi semakin sering pakai, akan semakin tahu gimana cara pakai kuas ini kok. Bulunya sih standar, tapi paling tidak bulunya masih tergolong tidak terlalu kasar sampai membuat pipi sakit. Masih bisa dipakailah, dan jujur sih sekarang aku ngerasa kuas ini sempurna untuk pengaplikasian karena dengan brush ini mudah sekali untuk mengambil warna dengan jumlah yang pas dan membaur warna dengan mudah dari blush on ini dan praktis karena tidak harus bawa kuas lain. Dan karena ketidak halusan dari bulu kuasnya inilah, baked blush yang terkenal gampang mengeras ini, jadi mudah terkerik bagian kerasnya. 

fan brush (bentuk kipas) ukurannya kecil

 bentuknya melengkung, dan tebal bulunya
Blush on ini memiliki ketahanan yang ok berat. Pernah aku pakai ke acara nikahan dan lanjut ke acara bebas alias jalan-jalan nyari sofa panas-panasan ke toko-toko furniture disepanjang jalan Otista sampai yang adem ke informa didalam mall casablanka city dengan anak dan suami, dari jam 11 siang sampai jam 5 sore, masih nempel bagus dimuka dan warnanya tidak pudar, padahal sudah kena air wudhu sekali, Aku pakai diatas hada labo lotion moisturizer dan liquid foundation NYX matte but not flat, dan bedak tabur skin food buckwheat.
Padahal awalnya aku sempat kecewa dengan ketahanannya, soalnya aku sehari-hari tidak pakai foundation, paling hanya moisturizer dan terkadang kalau tidak lupa pakai sunblock (iya tahu pentingnya sunblock, tapi masih pr banget buat aku untuk rajin pakai sunblock) dengan adonan bawahnya seperti itu biasanya blush on ini nempel manis hanya kurang lebih 3 jam saja dan itu juga sudah pudar. Ternyata hanya masalah adonannya saja.
Sebagai seorang banci packaging, bourjois pintar untuk memenuhi selera aku. Kecil, warna-warna kemasannya yang variatif sesuai dengan warna dari blush on itu sendiri, sehingga mudah untuk mengetahui warna apa didalam kemasan tersebut. Bermagnet sehingga produk didalamnya aman sentosa saat kita bawa-bawa pergi. Dilengkapi dengan kuas dan cermin didalamnya, praktis!
Bourjois little round pot blush ini dibandrol dengan harga 134ribu rupiah. Untuk harga dibanding blush on drugstore lainnya termasuk golongan yang mahal. Apalagi kalau dibandingkan dengan blush on nya maybelline yang “cuma” 30-60ribu rupiah. Tapi jujur aku ngerasa dengan kualitas yang dimilikinya, harga sekian tidaklah masalah, justru lagi nabung buat ngedapetin warna lainnya. E tapi kalau harganya diturunkan (ngarep) pasti aku tidak akan tolak. ;)
Ok makasih ya sudah dibaca, semoga bermanfaat, dan kalau nih.. ada warna bourjois yang kece tolong kasih tau yaaa... :) 

nb: sebenernya mau banget liatin swatches dipipi, tapi masalahnya dengan kamera yang aku punya, blush on setebal apapun aplikasinya, tetap ga bisa ketangkep. Jadi perasaan percuma ditampangin foto muka... Wkkwkwk.. Jadi.. Ya sampai aku ada kamera baru... semua swatches blush on terpaksa tanpa penampakan di muka ya... :D

-dea-

Selasa, 18 Februari 2014

Playing with Pattern 2

Yup, ini kelanjutan dari post sebelumnya. Masih bersama Gita dan masih bermain dengan vector dan pattern.

Tadinya sih urung untuk dipost karena pattern kemarin begitu diprint masih banyak kekurangan pada hasilnya karena pengaruh mesin cetak (printer). Tapi karena aura mendorong dari Dea :)) jadilah Git post hasilnya beserta penjelasan kekurangan dan pembelajaran lainnya.

Pattern yang kemarin Git buat diaplikasikan pada desain kartu ucapan serbaguna. Tujuannya sih agar saat sewaktu-waktu Git butuh kartu ucapan, sudah ada dan desainnya eksklusif buatan sendiri.

Kartu ini Git print di sebuah Digital Printing dengan bahan karton bertekstur, karena menurut Git print pada bahan uncoated paper lebih sedikit turun warnanya dibanding pada coated paper macam art paper/ art carton, dan bahan bertekstur lebih menarik hasilnya.

Namun di Digital Printing ini sedang kehabisan stock karton A3+ sehingga menggunakan A3 dimana desain yang Gita buat ngepas di kertas dan sulit digeser untuk diakali agar pergeseran saat print bolak balik jadi lebih minim. Jadilah bergeser lebar banget....1 cm lebih T_T) /nangisguling2

Yak, mari kita saksikan tampilannya:


Tampilan seluruh hasil print.

Hasil cetak pattern 1, terlihat pada bagian depan kanan ada list hasil geser.
Hasil cetak pattern 2, terlihat pada bagian depan kanan ada list hasil geser bermotif pattern lain.
Hasil cetak pattern 3, terlihat pada bagian depan kanan ada list hasil geser bermotif pattern lain.
Kartu tambahan seperti model ucapan terima kasih pada souvenir, ukuran kecil.


Lalu karena ada beberapa bug pada Adobe Illustrator CS6 dan setelah masuk forum Adobe ternyata juga banyak yang komplain, yaitu saat membuat pattern selalu muncul garis tipis seakan kita tidak memposisikan gambar pattern dengan tepat. Garis ini bisa dihilangkan dengan langkah berikut:

1. Pilih objek yang sudah kita beri pattern, lalu pilih menu Objek > Expand > pilih Fill > OK
2. Klik kanan pada objek berpatternnya pilih Ungroup.
3. Klik kanan lagi pilih Release Clipping Mask
4. Pada menu Pathfinder pilih Merge.

Ada garis cokelat ganggunya kan?
Lalu garis mengganggunyapun hilang, utk mengembalikan Clipping Mask sebelumnya, pilih objek dan garis clipping mask yang tidak nampak, klik kanan dan pilih Make Clipping Mask.

Repot yah tapi begitulah.
Masalah kedua adalah, saat Git jadikan file PDF untuk print (karena biasanya Digital Printingnya lebih mudah menerima PDF) pada tampilannya memang sempurna (garis mengganggu tidak muncul walaupun tanpa langkah2 di atas) namun pattern yang seharusnya segi empat hanya muncul seperempatnya. /lagi2nangis

Harusnya motifnya begini...tapi-


-keluarnya malah ga sempurna gini.
 Kalau kata Mas Digital Printingnya sih next time bawa aja file Illustratornya, karena bila langsung diPDFkan suka ga lengkap gitu saat diprint.

Begitulah kira2 curahan hati Git hari ini, tapi bukannya kapok, malah konsultasi sama sodara yang kerja di percetakan dan berencana cetak lebih banyak lagi. SEMANGAT!!

..ciao..

Playing with Pattern

Hai..ini postingan Gita perdana, jadi mari disambut dengan meriah (keprok-keprok).

Berhubung bidang Git bukan make up, maka mari melipir ke tema yang agak berbeda, yaitu vector.
Hari ini, tepatnya barusan sedang iseng menciptakan beberapa pattern dari vector yang berawal dari ide ingin membuat kartu ucapan serbaguna yang lucu-lucu (tema lucu ini harus muncul di setiap blog cewe kayanya). Software yang Git gunakan Adobe Illustrator CS6 yang sudah terkenal dengan feature mempermudah dalam membuat pattern.


Beginilah hasilnya ;)


..ciao..

Senin, 17 Februari 2014

Jum'at, 14 februari 2014

Tentang 14 Februari 2014, bukan tentang valentine day, yang mana aku ga ngerayain, no.. ini tidak akan menjadi pembahasan agama kok... :) as simple as.. suami ga romantis hehehehee... :p

Aaa... tentang apa tadi? 14 februari ya.... hari dimana aki (bahasa sundanya kakek) dari pihak mamahku meninggal. Jam 5 subuh, ditelpon sama adik, suaranya datar aneh, bilang " teh aki meninggal"..... Innalillahi wa innailaihi rojiun.... apa yang bisa dikatakan lebih dari itu?

"sesungguhnya kita semua adalah milik Allah dan kita semua akan berpulang kepadanya"

Alhamdulillah ikhlas.. kenapa? Karena aki sekarang sudah tidak sakit lagi. Di akhir hidup aki, selama kurang lebih 2-3 tahun, berjuang melawan stroke.. 4 kali stroke. Aki luar biasa kuat untuk manusia seusia aki yaitu 82 tahun. Aki yang suka cerita berapi-api tentang penjajahan Belanda dan Jepang. Aki yang suka gendong-gendong aku dari kecil terus nyanyiin aku lagu-lagu sunda. Aki yang ngajarin aku dan ngebuat aku suka mijit-mijit orang. Aki yang suka nyuruh-nyuruh aku bangun pagi. Aki yang suka jalan-jalan dan ga bisa diem. Aki yang suka olah raga dipagi hari cuma pakai celana pendek putih dan kaos swan putih seperti orang-orang di film-film silat Cina. Aki yang selalu aku anggap seperti raja dikerajaan kecilnya. Tapi sekarang aki sudah dipanggil Allah SWT, istirahat yang tenang ya aki... semoga segala amal ibadah aki diterima oleh Allah SWT.

Sekarang perjuangannya adalah ngebangun semangat enin (bahasa sundanya nenek) yang seperti kehilangan arah. Bahkan untuk makanpun harus dipaksa. Padahal biasanya sebaliknya, enin lah yang paling cerewet ngurusin kita semua. Baru kerasa kerja kerasnya enin selama ini ngurusin semua detail sampai ke hal yang remeh temeh, yang yang biasa kami terima jadi tanpa berfikir lagi. Ketika aki meninggal dan semua detail bukan enin yang ngurus, kerasa sekali kami semua kehilangan nahkoda. Ditengah kesedihan, segala urusan seperti makanan untuk pelayat, pengajian dan lain-lain terasa begitu berat dan banyak salahnya.

14 Februari 2014 juga hari dimana efek meletusnya gunung Kelud terasa kemana-mana. Bahkan sampai ke Majalaya, Jawa Barat. Saat kami menguburkan aki ke tempat peristirahatannya yang terakhir, debu-debu gunung Kelud, berjatuhan seperti salju. Dasyatnya ledakan gunung Kelud itu. Tak bisa membayangkan bagaimana orang-orang yang berada didekatnya langsung. Karena di Majalaya saja debunya cukup lebat, dan membuat nafas tak enak, bahkan aku sampai sakit pilek dan batuk. Berharap semoga semua orang yang menjalani musibah ini, bisa kuat dan tetap semangat... #prayforkelud.

-dea-

Kamis, 13 Februari 2014

Review and swatches: Mac Matte Lipstick – Sin


mac lipstick - sin


Hi! Hi! Dea lagi dari detacio kali ini mau memberikan review dan swatches lipstick mac matte – sin. Lipstick ini relatif yang paling aku suka dari segi warna dan hasil akhirnya yang matte. Sin paling sering aku pakai sebagai stain, cukup ditotolkan beberapa kali, lalu dibaur merata oleh jari. Sehingga masih terlihat natural namun berwarna sehingga muka terlihat segar.  
bentuk bullet dari lipstick reguler mac dan boxnya 


ukuran bullet lipstick mac pada telapak tanganku


keterangan warna pada bawah bullet lipstick 


Sin adalah lipstick dari Mac yang memiliki hasil akhir dibibir matte (3g, $15), dengan deskripsi warna dari sin adalah merah tua dengan dasar biru (deep dark blue red). Merah gelap yang terkadang terlihat keunguan, tergantung pencahayaan dan seberapa tebal kita mengaplikasikannya dibibir. Hasil akhirnya adalah matte, tanpa ada kesan basah atau glossy dan tidak berglitter.
Lipstick ini memiliki tekstur yang lumayan creamy dan cukup ringan, tidak terlalu seret saat diaplikasikan pada bibir dan memiliki intensitas dan coverage yang tinggi walau hanya satu kali oles saja. Lipstick mac beraroma vanila yang ringan, dan tidak mengganggu menurutku. Terkadang lipstick sama seperti make up lainnya, cocok-cocokan ya. Untungnya aku dan lipstick ini cocok, karena tidak membuat bibir kering. Tapi, biar tidak mengeringkan aku selalu memakai lip care sih sebelum memakai lipstick, karena pada dasarnya bibirku memang kering dan sering mengelupas.
Sin dapat bertahan dibibirku selama sekitar 4 jam lebih (catatan bahwa aku pakai dengan intensitas penuh ya, bukan sebagai stain). Dengan makan dan minum pun bisa walaupun intensitasnya jelas akan berkurang.
Sin merupakan seri permanen dari Mac, sehingga dari segi kemasannya pun standar dari lipstick mac. Hitam dengan kilauan keperakan, berbentuk peluru. Dengan berat yang pas, tidak terlihat murahan.
Harga dari lipstick mac saat aku beli sin ini adalah $15 dollar (kurs tukar pada akhir 2013 sekitar Rp.12.000 / dollar). Dicounter mac dibandrol sekitar 230 ribu (kalau tidak salah). 
Tentang foto-foto, secara blogger baru, tolong dimaklumi ya blur dikit, atau pencahayaannya yang kurang-kurang atau tata bahasanya yang masih ngawur-ngawur. Semoga tetap bermanfaat dan informatif. thank you sudah dibaca :) 
kiri-kanan atas: 1. Warna pada bullet, 2. Warna pada tangan dua kali oles
kiri-kanan tengah: 1. Bibir dengan satu ulas maybelline baby lips lip balm (tanpa warna) 2. Satu ulas ringan, ditotol-totol berapa titik, lalu dibaurkan merata keseluruh bibir dengan jari
kiri-kanan bawah: 1. Satu kali oles sedikit kuat ditengah bibir, lalu di baur rata, 2. intensitas penuh



-dea-

Selasa, 04 Februari 2014

Tutorial: Repress make up powder yang pecah

Jadi, suatu hari aku baru beli NYX mosaic powder blush warna highlighter, masih segel, masih disayang-sayang dan si bocah ngerebut itu mosaic, PRAK! Dilempar lho itu.... mau nangis rasanya... muahahaaaaa...!! sampai ga bisa berkata-kata, dan berkaca-kaca dong mataku. Lebay mode on.
bukti kerusakan..

Malesin ga sih liat make up rusak gitu? Padahal baru lho. Tapi bener liatnya aja udah males, apalagi makainya. Mikirin harganya, masih lah dipakai 1-2 kali. Udahannya bertengger manis disudut berdebu train caseku, dan makin hancur patah-patah dan ngotorin train case, padahal paling juga cuma keguncang dikit pas mau mindahin traincase pas mau dandan. Bete banget dong.
Makanya sekarang mau aku repress lagi. Gugel-gugel, ternyata caranya tidaklah susah lho. Pede pasti bisa ini sih, sampai dijadiin tutorial deh sekarang. Coba yah kita buktikan...


Barang yang diperlukan:
  • make up - pressed powder yang rusak
  • kain kasa steril
  • 2 sendok
  • alkohol 70%
  • alat untuk repress make up, dengan permukaan lurus, dan besarnya sama dengan make up yang akan kita repress, disini aku pilih tutup bedak herocyn yang ukuran kecil.
  • Yang tidak ada difoto, tetapi digunakan saat proses repress adalah cottonbud dan tisu

Cara:
1.     Ubah menjadi bubuk
Dengan menggunakan sendok kecil, remukan hingga semua pressed powder yang pecah tersebut menjadi bubuk halus. Yang sulit dari mosaic powder ini adalah terdapat 5 warna yang berbeda, inginnya sih kembali ke rupa awal, tapi susah ya. Oh ya kalau yang pecah 1 warna bisa lho pecahannya dimasukan ke plastik transparan lalu diremukan dengan sendok, tanpa khawatir si bubuknya bertebaran kemana-mana. 
proses pembubukan

hasil pembubukan

2.     Ubah menjadi pasta
Tuangkan alkohol 70% lalu aduk dengan sendok hingga seluruh bubuk tersebut berubah menjadi konsistensi pasta. Tipsnya sediakan 2 buah sendok, karena pasta cenderung menempel kepermukaan sendok, sehingga dibutuhkan sebuah sendok lain untuk melepas pasta yang menempel. Lalu ratakan permukaan pasta. 
tuang alkohol 70% secukupnya

pasta

3.     Proses repress
Sediakan beberapa lapis kain kasa dan tisu. aku jelaskan dulu ya, alasan kenapa aku pakai kain kasa adalah untuk membuat pola diatas permukaan pressed powdernya. Sedangkan tisu untuk menyerap sisa alkohol yang ada.
Siapkan benda dengan permukaan datar yang bisa dipakai untuk repress, cari yang  ukuran dan bentuknya sesuai dengan make up yang ingin kita repress, kebetulan herocyn ukuran kecil pas sekali dengan ukuran pan dari mosaic blush ini.
Atur kain kasa menghadap pertama diatas permukaan pasta, lalu lapisan tisu. Tekan perlahan dan menyeluruh kesemua permukaan make up. Apabila tisu sudah terlalu basah, ganti dengan tisu lain. Ulangi hingga kita merasa make up telah relatif kering.
pasta diratakan - tutup dengan kain kasa dan tisu

cari permukaan yang ukurannya sama dengan make up

tekan kuat dan merata

4.     finishing
bersihkan sisa-sisa pasta atau bubuk yang menempel diatas pan dengan cotton bud ataupun tisu. Lalu diamkan makeup hasil repress disuhu ruangan hingga benar-benar kering. Aku mendiamkan hasil repressku selama 2 hari (2x24jam), walau sehari (24jam) pun sudah terlihat kering, tapi biar benar-benar yakin kering akhirnya aku diamkan selama 2 hari.  
hasil akhir! 
violaa!! Akhirnya bisa dipakai kembali deh NYX mosaic blushku, walauuuu yaaaa... hasilnya semua warna tercampur, tapi tidak mengurangi kualitas dari sebelum direpress kok.
 
happy repressing

                                                                                                                               -dea-