Jumat, 28 Februari 2014

curhatan dibalik sebuah karya cap tangan

cap tangan aku - ikan

Lanjut dari posting yang ini, aku ngajak Naufal main cat lagi, soalnya udah banyak ide-ide yang bisa dibuat. Tapi apa mau dikata... Nolak lho doi T-T aa... penonton keciwaa... Ga sekecewa aku, soalnya udah disetting dari cat, pakai alas plastik dan lain-lain, pokoknya lebih prepare dari yang sebelumnya, udah siap-siap berantakan asal main sama anak.

Tapi ditolaaakk.. Aaa patah hati, sampai curhat ke suami, kok Naufal beda ya hobinya sama aku... *lebay mode on* Suami ngetawain, sambil bilang "namanya juga masih kecil, mau-maunya dia aja" Memang akan seperti itu ya jawabannya... Tapiii....

Pada ngerti ga keinginan sharing hobi sama anak? Bagaimana anak menangkap aktifitas yang kita sukai menjadi kesukaan dia juga, sehingga kita punya quality time berdua?

Daann yaa.. Aku tahu ini adalah perasaan egoisnya aku.

Karena Naufal bukan Dea.

Sekarang aku harus belajar lebih legowo, bahwa anak akan punya banyak hobi dan kesukaan yang berbeda sama kita. Ga selamanya anak akan ngikut-ngikut kita kaya bebek. Tugasnya kita sebagai ibu, orang tua adalah memberikan berbagai aktifitas dan hal-hal positif lain yang bisa menambah wawasannya dia dan mungkin bisa mengasah dia ke hobi-hobi yang bisa dia jalanin nanti.
Mungkin... Mungkin yaa.. kalau kita juga konsisten menunjuk betapa menyenangkannya hobi kita, anak kita lama-lama akan senang :) (ngarep ;p)

Dan yang juga suka kita lupa bahwa anak akan punya pemikirannya sendiri, pendapatnya sendiri, yang sulit adalah bagaimana kita bisa memberikan dia lingkungan yang kondusif, bagaimana berkomunikasi yang baik dan sopan, bagaimana kita ketika berbeda pendapat bisa berkompromi mencari jalan tengah, tidak memaksakan pendapat, mau mendengarkan dan jangan sampai mematahkan semangat dan pemikiran seseorang, sehingga dia bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan teguh, tidak takut mengeluarkan pendapatnya, sedang terkadang (seringnya) kita suka memaksakan pendapat kita, walaupun dengan niat atau tujuan yang baik dan benar NAMUN tanpa memberikan penjelasan yang benar kepada anak, sehingga anak malah jadi takut atau jadi marah dan nangis. (menerawang ke malam sebelumnya pas anak aku suruh-suruh pipis di kamar mandi (supaya ga ngompol) tapi doi nolak, sampai kejar-kejaran tapi tetap ga bisa yang akhirnya aku jadi marah-marah, dan Naufal nangis... *aah hela nafas panjang*..)

Masih cetek ilmu jadi orang tua, masih harus banyak belajar, ga boleh berhenti belajar.....

Wkwkkk.. ngalor ngelindurnya kepanjangan...

Jadi akhirnya, si ikan ini aku buat sendirian.... dan sekarang setiap aku lihat si ikan, dia jadi penanda buat aku. Tentang semua yang aku pikirkan ini.

.......

Sambil masih inget sakit hati dan sedihnya ditolaaaakkkk.... Pedihhh jendraalllll... Wkwkkk....

-dea-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar