Jadi ngapain aja dong kakaaaakkk..... Ketika kita mikir ini anak masa nonton muluuu??? Ngapain lagi dong? main play doh udah, baca buku udah, main bikin tenda-tendaan udah, makan udah, pipis dan pupup udah, tapi anak kok ga bobo bobo yaaa.... Itu dilema tiap hariii....
jadi iseng-isenglah kemarin bikin karya cap tangan. Rada dag ding dug secara bikinnya dirumah mertua yang terkenal bersihnya. (iyaaaahh aku masih tinggal di bumi mertua indah <-- buat yang bertanya-tanya) Tapi alhamdulillah ga seberantakan yang aku pikirkan kok... ;p
Taraaaa... karya cap tangan pertama kamiiii... Kepiting :3
peralatan yang digunakan
Yang
diperlukan untuk membuat karya cap tangan adalah:
1.
Cat kain
Yang
aku pakai adalah merek Lefranc&Bourgeois paint for tissus fabrics. Aku beli
dulu di TGA (Toko Gunung Agung) BSD Plaza, harganya Rp.70.000 pada saat itu..
Yang mana aku belinya kira-kira sudah 5 tahun yang lalu ;p
2.
Kain blacu
Atau
bisa juga kain kanvas. Aku beli kain blacu di pasar Mayestik. Belinya meteran,
harganya lupa, tapi seingat aku murah.
3.
Piring plastik yang seukuran tangan
4.
Kuas atau apapun yang bisa dipakai untuk
mengaduk cat
5.
tisu yang super banyak
6.
kerja sama anak yang ga mau diem
7.
kesabaran yang cukup banyak
8.
doa *tsaaahhh…
Caranya:
Pertama
kita cari bentuk yang kita mau, gugel dulu kawans, jangan sampai kita kelamaan
mikir sampai anak sebel. Tentuin lah itu warnanya apa, sudut cap nya gimana dan
lain-lain.
Kedua
potong kain blacu sesuai selera. Oh iya kata petujuk di kemasan catnya sih
kainnya harus dicuci dulu. Ya kali.. males banget.. :p muahahaa… aku mikirnya
toh mau jadi pajangan, bukan untuk dipakai, jadi ga aku cuci. Bikin cadangan
kain blacu yang banyak, jadi kalau capnya tidak sesuai dengan bentuk yang kita mau,
bisa langsung ganti kain. Dan kain bekasnya bisa buat lap-lap juga.
Ketiga,
cat diletakan di piring plastik yang ukurannya lebih besar dari tangan anak
kita, aduk warna yang kita mau, encerkan dengan air sedikit.
Keempat,
arahkan anak untuk melumuri tangannya dengan cat, proses ini butuh kesabaran
dan teknik bujuk yang luar biasa. Apalagi buat membujuk anak untuk mencap
sesuai pola yang kita mau. Jadi tekniknya (buat anak yang masih susah
berkomunikasi 2.5tahun seperti Naufal, kalau anaknya sudah lebih besar sudah
bisa diarahkan) jangan suruh anak menggerakan tangannya sesuai yang kita mau
(yang ada entar malah acara gontok-gontokan), tapi kita yang gerakkan kainnya
sampai tangannya anak tercap dengan sempurna.
Kelima,
jangan lupa langsung cuci tangan anak, supaya jangan kena perabotan. Walau dikasusku,
bajunya kena dong. Wkwkwkk…
Keenam,
yang mana ini belum aku lakukan adalah menyetrika kainnya (pastikan catnya
sudah kering ya) lalu mencari pigura yang pas.
warna-warna cat yang ada
Jadi pas bikinnya ga kepikiran buat foto-foto. Ya iyalah... Orang tegang takut anak malah cap cap sofa atau dinding.. Tapi masih bisa dikendalikan situasinya. Yaaaahh... jadinya postingnya segitu aja? Ga dong... Aku tadi coba nyuruh-nyuruh semi ngemis ke Naufal supaya mau reka ulang adegan tanpa ngeluarin catnya, biar ga dag dig dug. Tapi akhirnya malah ga ada reka ulangnya. wkwkwkk.. Ya mari foto narsis saja ya. ;p
Ini berbagai gaya Naufal pas reka adegan terngaco ala kami:
kiri: muka serius "bantu-bantu" berantakin barang pas aku foto-foto, tengah: muka setelah kepalanya kejeduk teralis, kanan: nonton sambil ngumpet dibawah kursi gara-gara ga mau aku foto
ci luk baaa!
Ya bagus paling ga piringnya dijadiin properti foto-foto wkwkkk...
Semoga posting ini kasih inspirasi ya buat berkarya sama anak :) Ditunggu kabarnya kalau-kalau ada yang berhasil juga :) Terima kaasih sudah baca :*
-dea-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar